Rasa nyeri pada persalinan
adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan
aktivitas sistem syaraf simpatis. Nyeri yang hebat pada persalinan dapat
menyebabkan perubahan-perubahan fisiologi tubuh seperti; tekanan darah menjadi
naik, denyut jantung meningkat, laju pernafasan meningkat, dan apabila tidak
segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres.
Peningkatan konsumsi glukosa tubuh pada ibu bersalin yang mengalami stres
menyebabkan kelelahan dan sekresi katekolamin yang menghambat
kontraksi uterus, hal tersebut menyebabkan persalinan lama yang
akhirnya menyebabkan cemas pada ibu, peningkatan nyeri dan stres berkepanjangan
(Bobak, 2005).
Sensasi nyeri umumnya dirasakan
sangat berat terutama oleh ibu yang menjalani persalinan anak pertama (nullipara)
(Ahmad, 2008). Hal ini diakibatkan calon ibu tidak mempunyai gambaran
persalinan yang bisa menjadi acuan tentang apa yang akan terjadi selama proses
persalinan, ketidak-pastian inilah yang menjadi penyebab sebagian besar
kegugupan yang dirasakan calon ibu dalam menghadapi persalinannya (Nolan,
2003).
Beberapa faktor yang menyebabkan
rasa nyeri pada persalinan antara lain; anoksia (kekurangan oksigen)
pada otot rahim, otot rahim yang berkontraksi, penegangan serviks (mulut rahim)
adanya tarikan-tarikan pada tuba (saluran telur), ovarium dan ligamen-ligamen
penyangga uterus, penekanan pada saluran dan kandung kemih, rektum
serta regangan otot-otot dasar panggul (Suheimi, 2008). Berbagai hambatan fisik
dan psikologis pada ibu saat persalinan juga dapat menambah rasa sakit. Saat
yang paling melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau
nyeri adalah kala I fase aktif , dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit
yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi
semakin lama, semakin kuat, dan semakin sering (Danuatmadja, 2004).
Intervensi untuk mengurangi
ketidak-nyamanan atau nyeri selama persalinan nonfarmakologi yang salah satunya
dengan menggunakan teknik relaksasi menurut Dick-Readdan Lamage (1944) bahwa
nyeri persalinan yang disebabkan oleh sindrom takut, tegang dan nyeri (fear-tension-paint-syndrome)
dapat dikurangi dengan berbagai metode yaitu menaikkan pengetahuan ibu-ibu
hamil tentang hal-hal yang akan terjadi pada suatu persalinan (Bobak, 2005).
Selain itu hypnobirthing mampu
melancarkan air susu ibu (ASI) bagi ibu setelah melahirkan, menjaga agar tidak
mengalami baby blues, memiliki bayi yang sehat secara fisik dan
psikologi, mengontrol emosi agar terhindar dari stres, serta menjaga diri dari
ketakutan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari depresi. Semua itu
didasari dengan pengendalian pikiran negatif yang dapat membuat tubuh menjadi
sakit serta lebih mengembangkan pikiran yang positif akan berdampak positif
bagi tubuh (Pro-Vclinic, 2008).
Maaf minta contoh untuk kerangka teoritiknya
BalasHapus